Plus-Minus Menggunakan Macbook Pro 13 retina display
Saya sudah menggunakan laptop Macbook Pro sejak sekitar 4 bulan yang lalu. Sebelumnya saya menggunakan laptop Acer Aspire. Saya mengganti laptop saya karena rusak. Selama 4 bulan ini, saya mengalami beberapa hal yang saya sukai dan yang saya benci.
Yang Saya Sukai ( di urutkan dari yang paling saya sukai):
- Touchpad Force Touch.
Saya terkejut menggunakan touchpad ini. Feedback kliknya tidak menggunakan sistem mekanis seperti keypad biasa, tetapi menggunakan motor yang dirancang khusus untuk bergetar menyerupai sistem mekanis. Efeknya adalah, ketika kamu klik di mana saja kamu bisa merasakan feedback klik yang merata, berbeda dengan touchpad lain yang biasanya hanya bisa di klik di bagian bawah touchpad tersebut atau walaupun bisa di klik di mana saja, tidak ada feedbacknya. Bagi saya, ini adalah fitur paling yang saya sukai. - Spotlight
Membuka aplikasi apapun cukup dengan menekan command+space lalu mengetik 2 huruf pertama nama aplikasinya. Tidak perlu susah payah klik banyak menu hanya untuk membuka aplikasi. Spotlight juga bisa di gunakan untuk melihat kurs uang, kalkulator, cuaca dan lain-lain. - Retina Display
Display Macbook pro ini luar biasa tajam. Warna-warna yang dihasilkan juga begitu hidup. Apalagi jika dibandingkan dengan laptop saya yang lama, resolusi layarnya “cuma” 1366×768, sementara resolusi layar ini 2560×1600. Tajamnya membuat saya tidak cepat lelah memandang text, yang sering sekali saya lakukan ketika melakukan programming.
- Battery Life
Macbook pro ini tahan saya gunakan untuk browsing, programming android ( yang IDE nya berat sekali) dan menonton video hampir 10 jam. Saya sangat terkejut karena artinya tahan seharian, berbeda jauh dengan laptop saya yang lama yang hanya bertahan maksimal 2 jam dengan kondisi seperti itu. Ini juga berarti saya tidak perlu membawa charger saat bekerja sehari penuh. - Ringan & tipis
Laptop ini tebalnya hanya setengah laptop saya yang lama. Saya terkadang harus mengecek lagi apakah saya sudah membawa laptop apa belum, karena tas yang saya gunakan tidak seberat ketika saya menggunakan laptop acer yang beratnya sekitar 2 kg. - Multitouch Gesture
Mengganti virtual desktop cukup swipe 3 jari ke kanan, melihat aplikasi yang aktif cukup geser tiga jari ke atas, Gesture-gesture ini sangat praktikal dan memudahkan. Ini adalah fitur yang paling sering saya gunakan. - Unix Based (Mac OS X)
Hal ini memang tidak terlalu penting, tetapi merupakan salah satu fitur yang saya suka, karena saya sudah terbiasa menggunakan perintah-perintah Unix.
Hal yang saya benci (Di urutkan dari yang saya benci)
- Shortcut finder yang aneh
Saya harus menggunakan cmd+arrow down untuk masuk ke dalam folder atau menjalankan file, sementara hal yang tidak terlalu saya sering gunakan seperti rename, malah di taruh di tombol enter. Sungguh tidak masuk logika shortcut rename adalah enter. - Get Info multiselection yang aneh
Apabila saya select beberapa item, lalu klik get info, Saya ekspek akan keluar info gabungan dari file dan folder yang saya select. Tetapi yang keluar malah seperti di bawah, dan tidak ada cara mudah untuk close semua window yang keluar.
- Opsi Boot to windows di sembunyikan.
Berbeda jauh saat ingin pindah dari windows ke mac yang cukup klik kanan di taskbar, untuk bisa memilih pindah mac ke windows di haruskan membuka system preferences -> Startup disk -> klik logo gembok lalu memilih bootcamp. Hal ini seakan apple tidak ingin penggunanya menggunakan windows.
Demikianlah apa yang saya suka, dan saya benci dari mac book Pro 13 Retina.